Psi Abnormal



Gejala – Gejala Gangguan Jiwa ( Psikologis)
1.Gejala Gangguan Psikologis Pada Kesadaran Dan Kognisi
A.Gejala Gangguan Mental Pada Kesadaran
Kesadaran adalah suatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi
rangsang dari luar maupun dari dalam. Gangguan kesadaran seringkali merupakan
pertanda kerusakan organik pada otak. Terdapat berbagai tingkatan kesadaran,
yaitu:
1.Komposmentis:
Adalah suatu derajat optimal dari kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. Individu mampu memahami apa yang terjadi pada diri dan lingkungannya serta bereaksi secara memadai.
2.Apatia:
Adalah suatu derajat penurunan kesadaran,yakni individu berespon
lambat terhadap stimulus dari luar.Orang dengan kesadaran apatis tampak tak acuh terhadap situasi di sekitarnya.
3.Somnolensi:
Adalah suatu  keadaan kesadaran menurun yang cenderung tidur.Orang dengan kesadaran somnolen tampak selalu mengantuk  dan bereaksi lambat terhadap stimulus dari luar.
4.Sopor:
Adalah derajat penurunan kesadaran berat. Orang dengan kesadaran sopor nyaris tidak berespon terhadap stimulus dari luar,atau hanya memberikan respons minimal terhadap perangsangan kuat.
5.Koma:
Adalah derajat kesadaran paling berat. Individu dalam keadaan koma tidak dapat bereaksi terhadap rangsang dari luar,meskipun sekuat apapun perangsangan diberikan padanya.
6.Kesadaran berkabut:
Suatu perubahan kualitas kesadaran yakni individu tidak mampu berpikir jernih  dan berespon secara memadai terhadap situasi di sekitarnya.Seringkali individu tampak bingung, sulit memusatkan perhatian  dan mengalami d isorientasi.
7.Delirium:
suatu perubahan kualitas kesadaran yang di sertai gangguan fungsi kognitif yang luas. Perilaku orang yang dalam keadaan delirium dapat sangat berfluktuasi, yaitu suatu saat terlihat gaduh gelisah lain waktu Nampak apatis.Keadaan delirium sering di sertai gangguan persepsi berupa halusinasi  atau ilusi.Biasanya orang dengan delirium  akan sulit untuk memusatkan,mempertahankan dan mengalihkan perhatian ( 3 P terganggu)
8.Kesadaran seperti mimpi (Dream like state):
Adalah gangguan kualitas  kesadaran yang terjadi pada serangan epilepsi psikomotor. Individu dalam keadaan ini tidak menyadari apa yang dilakukannya meskipun tampak seperti melakukan aktivitas normal. Perlu dibedakan dengan tidur berjalan (sleep walking) yang akan tersadar bila di berikan perangsangan ( di bangunkan ), sementara pada dream like state penderita tidak bereaksi terhadap perangsangan.
9.Twilight state:
Keadaan perubahan kualitas  kesadaran yang di sertai halusinasi.Sering kali terjadi pada gangguan kesadaran oleh sebab gangguan otak organik.Penderita seperti berada dalam keadaan separuh sadar,respons terhadap lingkungan terbatas, perilakunya impulsif, emosinya labil dan tak terduga.
B. Gejala Gangguan Mental Pada Kognisi Atau kemampuan
untuk mengenal/mengetahui mengenai benda atau keadaan  atau
situasi, yang di kaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas intelegensi
seseorang. Termasuk dalam fungsi kognisi adalah; memori/daya ingat,konsentrasi/perhatian, orientasi, kemampuan berbahasa, berhitung, visual-spatial,fungsi eksekutif, abstraksi dan taraf intelegensi.
C.Gejala Gangguan Mental Pada Perhatian / Konsentrasi:
Adalah usaha untuk mengarahkan aktivitas mental pada pengalaman tertentu.Gangguan perhatian meliputi ketidakmampuan memusatkan perhatian,mempertahankan perhatian ataupun mengalihkan perhatian.Pada gangguan kesadaran khususnya pada delirium ketiga ranah perhatian tersebut terganggu.
Terdapat beberapa  jenis gangguan perhatian/konsentrasi, yaitu:
1.Distraktibilitas:
adalah ketidak mampuan individu untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian.Konsentrasinya sangat mudah teralih oleh berbagai stimulus yang terjadi disekitarnya. Lazim ditemui pada gangguan cemas akut dan keadaan manik.
2.Inatensi selektif:
 adalah ketidakmampuan memusatkan perhatian pada obyek atau situasi tertentu, biasanya situasi yang membangkitkan kecemasan.Misalnya seorang dengan fobia tidak mampu memusatkan perhatian pada obyek atau situasi yang memicu fobianya.
3.Kewaspadaan berlebih:
Adalah pemusatan perhatian yang berlebihan terhadap stimulus eksternal dan internal sehingga penderita tampak sangat tegang
.           Gejala Gangguan Mental Pada Orientasi - Orientasi
adalah kemampuan individu untuk mengenali obyek atau situasi sebagaimana adanya. Dibedakan atas orientasi personal/orang, yaitu kemampuan untuk mengenali orang yang sudah dikenalnya. Orientasi ruang/spatial, yaitu kemampuan individu untuk mengenali tempat di mana ia berada.
 Orientas iwaktu,yaitukemampuan individu untuk mengenali secara tepat waktu di mana individu berada. Sesuai dengan ranah yang terganggu maka di bedakan gangguan orientasi orang, tempat dan waktu.Gangguan orientasi sering terjadi pada kerusakan organic di otak.Gejala Gangguan Mental Pada Memori / Daya Ingat .Memori adalah proses pengelolaan informasi, meliputi perekaman–penyimpanan–Dan pemanggilan kembali.
 Terdapat beberapa jenis gangguan memori/daya ingat,yaitu:
1.Amnesia:
Adalah ketidak mampuan untuk mengingat sebagian atau seluruh pengalaman  masa lalu.Amnesia dapat di sebabkan oleh gangguan organic  di otak,misalnya;pada kontusio serebri.Namun dapat juga di sebabkan factor psikologis misalnya
pada gangguan stres pasca trauma individu dapat kehilangan memori dari peristiwa yang sangat traumatis.
Berdasarkan waktu kejadian, amnesia di bedakan menjadi:
a.Amnesia anterograd,
yaitu apabila hilangnya memori terhadap pengalaman/informasi setelah titik waktu kejadian.Misalnya;seorang pengendara motor yang mengalami kecelakaan, tidak mampu mengingat peristiwa yang terjadi setelah kecelakaan.
b.Amnesia retrograd,
yaitu hilangnya memori terhadap pengalaman/informasi sebelum titik waktu kejadian. Misalnya,seorang gadis yang terjatuh dari atap dan mengalami trauma kepala,tidak mampu mengingat berbagai peristiwa yang terjadi sebelum kecelakaan tersebut.
2.Paramnesia:
Sering di sebut sebagai ingatan palsu,yakni terjadinya distorsi ingatan dari informasi/pengalaman yang sesungguhnya. Dapat di sebabkan oleh factor organic di otak misalnya pada demensia. Namun dapat juga di sebabkan oleh factor psikologis misalnya pada gangguan disosiasi.
Beberapa jenis paramnesia, antara lain
a.Konfabulasi:
adalah ingatan palsu yang muncul untuk mengisi kekosongan memori. Biasa terjadi pada orang dengan demensia.
b.Deja Vu:
adalah suatu ingatan palsu terhadap pengalaman baru.Individu merasa sangat mengenali suatu situasi baru yang sesungguhnya belum pernah di kenalnya.
c.Jamais Vu:
adalah kebalikan dari Deja Vu, yaitu merasa asing terhadap situasi yang justru pernah di alaminya.
d.Hiperamnesia:
adalah ingatan yang mendalam dan berlebihan terhadap suatu pengalaman
e.Screen memory:
adalah secara sadar menutupi ingatan akan pengalaman yang menyakitkan atau traumatis dengan ingatan yang lebih dapat di toleransi
e.Letologika:
adalah ketidak mampuan yang bersifat sementara dalam menemukan kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalamannya.Lazim terjadi pada proses penuaan atau pada stadium awal dari demensi.
Berdasarkan rentang waktu individu kehilangan daya ingatnya, di bedakan menjadi:
1.Memori segera (immediate memory):
adalah kemampuan mengingat peristiwa yang baru saja terjadi, yakni rentang waktu beberapa detik sampai beberapa menit
2.Memori baru(recent memory):
adalah ingatan terhadap pengalaman/informasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir
3.Memori jangka menengah (recent past memory):
adalah ingatan terhadap peristiwa yang terjadi selama beberapa bulan yang lalu.
4.Memori jangka panjang:
Adalah ingatan terhadap peristiwa yang sudah lama terjadi (bertahun – tahun yang lalu)
2.Gejala Gangguan Psikologis Pada Emosi / Perasaan
Emosi adalah suasana perasaan yang di hayati secara sadar,bersifat kompleks,melibatkan pikiran, persepsi dan perilaku individu. Secara deskriptif fenomenologis emosi di bedakan antara mood dan afek.
Gejala Gangguan Mental Pada Mood
Mood adalah suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya.
1.Mood eutimia:
 adalah suasana perasaan dalam rentang normal, yakni individu mempunyai penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama hidupnya.
2.Mood hipotimia:
Adalah suasana perasaan yang secara pervasive di warnai dengan kesedihan dan kemurungan.Individu secara subyektif mengeluhkan tentang kesedihan dan kehilangan semangat. Secara obyektif tampak dari sikap murung dan perilakunya yang lamban.
3.Mood disforia:
menggambarkan suasana perasaan yang tidak menyenangkan. Seringkali di ungkapkan sebagai perasaan jenuh, jengkel, atau bosan.
4.Mood hipertimia:
suasana perasaan yang secara perfasif memperlihatkan semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan. Perilakunya menjadi hiperaktif dan tampak enerjik secara berlebihan.
5.Mood eforia:
suasana perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan.
6.Mood ekstasia:
suasana perasaan yang di warnai dengan kegairahan yang meluap-luap.Sering terjadi pada orangyang menggunakan zat psikostimulansia
7.Aleksitimia:
 adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk menghayati suasana perasaannya. Seringkali diungkapkan sebagai kedangkalan kehidupan emosi. Seseorang dengan aleksitimia sangat sulit untuk mengungkapkan perasaannya.
8.Anhedonia:
adalah suatu suasana perasaan yang di warnai dengan kehilangan minat dan kesenangan terhadap berbagai aktivitas kehidupan.
9.Mood kosong:
Adalah kehidupan emosi yang sangat dangkal,tidak atau sangat sedikit memiliki penghayatan suasana perasaan. Individu dengan mood kosong nyaris kehilangan keterlibatan emosinya dengan kehidupan di sekitarnya. Keadaan ini dapat di jumpai pada pasien skizofrenia kronis.
10.Mood labil:
Suasana perasaan yang berubah-ubah dari waktu kewaktu.Pergantian perasaan dari sedih,cemas, marah, eforia,muncul bergantian dan tak terduga. Dapat ditemukan pada gangguan psikosis akut.
11.Mood iritabel:
suasana perasaan yang sensitif,mudah tersinggung, mudah marah dan seringkali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak di senanginya.
Gejala Gangguan Mental Pada Afek
Afek adalah respons emosional saat sekarang, yang dapat di nilail ewat ekspresi  wajah, pembicaraan, sikap dan gerak gerik tubuhnya (bahasa tubuh).
Afek mencerminkan situasi emosi sesaat.
1.Afek luas:
Adalah afek pada rentang normal,yaitu ekspresi emosi yang luas dengan sejumlah variasi yang beragam dalam ekspresi wajah, irama suara maupun gerakan tubuh, serasi dengan suasana yang di hayatinya.
2.Afek menyempit:
 menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang terbatas.Intensitas dan keluasan dari ekspresi emosinya berkurang, yang dapat di lihat dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang kurang bervariasi.
3.Afek menumpul:
Merupakan penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi yang tampak dari tatapan mata kosong, irama suara monoton dan bahasa tubuh yang sangat kurang.
4.Afek mendatar:
 adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek menumpul. Pada keadaan ini dapat di katakan individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi. Ekspresi wajah datar, pandangan mata kosong,sikap tubuh yang kaku,gerakan sangat minimal, dan irama suara datar seperti ’robot’.
5.Afek serasi:
menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya.
6.Afek tidak serasi:
Kondisi sebaliknya yakni ekspresi emosi yang tidak cocok dengan suasana yang di hayati. Misalnya seseorang yang.Menceritakan suasana duka cita tapi dengan wajah riang dan tertawa tawa.
7.Afek labil:
Menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan Tiba-tiba, yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal.
3.Gejala Gangguan Psikologis Pada Perilaku Motorik
Perilaku adalah ragam perbuatan manusia yang di landasi motif dan tujuan tertentu serta melibatkan seluruh aktivitas mental individu. Perilaku merupakan respons total individu terhadap situasikehidupan.
 Perilaku motorik adalah ekspresi perilaku individu yang terwujud dalam ragam aktivitas motorik. Berikut ini di uraikan berbagai ragam gangguan perilaku motorik yang lazim di jumpai dalam praktek psikiatri, yaitu:
1.Stupor Katatonia:
Penurunan aktivitas motorik secara ekstrim,bermanifestasi sebagai gerakan yang lambat hingga keadaan tak bergerak dan  kaku seperti patung. Keadaan ini dapat di jumpai pada skizofrenia katatonik
2.Furor katatonia:
Suatu keadaan agitasi motorik yang ekstrim,kegaduhan motorik tak bertujuan,tanpa motif yang jelas dan tidak di pengaruhi oleh stimulus eksternal.Dapat di temukan pada skizofrenia katatonik, seringkali silih berganti dengan gejala stupor katatonik.
3.Katalepsia:
adalah keadaan mempertahankan sikap tubuh dalam posisi tertentu dalam waktu lama. Individu dengan katalepsi dapat berdiri di atas satu kaki selama berjam jam tanpa bergerak. Merupakan salah satu gejala yang bisa di temukan pada skizofrenia katatonik.
4.Flexibilitas cerea:
keadaan sikap tubuh yang sedemikian rupa dapat di atur tanpa perlawanan sehingga di istilahkan seluwes lilin.
5.Akinesia:
Menggambarkan suatu kondisi aktivitas motorik yang sangat terbatas,pada keadaan berat menyerupai stupor pada skizofrenia katatonik.
6.Bradikinesia:
Perlambatan gerakan motorik yang biasa terjadi pada parkinsonisme atau penyakit parkinson. Individu memperlihatkan gerakan yang kaku dan kehilangan respons spontan.
4.Gejala Gangguan Psikologis Pada Proses Berpikir
Gejala gangguan mental pada proses berpikir adalah sebagai berikut:
1.Proses pikir primer:
Terminology yang umum untuk pikiran yang dereistic,tidak logis,magis;
secara normal di temukan pada mimpi, tidak normal seperti pada psikosis
2.Gangguan bentuk pikir/arus pikir: asosiasi longgar:
gangguan arus pikir dengan ide-­ide yang berpindah dari satu subyek ke subyek lain yang tidak berhubungan sama sekali;dalam bentuk yang lebih parah di sebut inkoherensia.
3.Inkoherensia:
 pikiran yang secara umum tidak dapat di mengerti, pikiran atau kata keluar bersama-sama tanpa hubungan yang logis atau tata bahasa tertentu hasil disorganisasi pikir
4.Flight of Ideas/ lompat gagasan:
Pikiran yang sangat cepat,verbalisasi berlanjut atau permainan kata yang menghasilkan perpindahan yang konstan dari satu ide ke ide lainnya; ide biasanya berhubungan dan dalam bentuk yang tidak parah, pendengar mungkin dapat mengikuti jalan pikirnya.
5.Sirkumstansial:
pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai point yang diharapkan, tetapi seringkali akhirnya mencapai point atautujuanyangdiharapkan, sering diakibatkan keterpakuan yang berlebihan pada detaildanpetunjuk­petunjuk.
6.Tangensial:
 Ketidak mampuan untuk mencapai tujuan secara langsung dan seringkali pada akhirnya tidak mencapai point atau tujuan yang diharapkan.
5.Gejala Gangguan Psikologis Pada Isi Pikir
Di sini yang terganggu adalah buah pikirannya atau keyakinannya dan bukan cara penyampaiannya. Dapat berupa miskin isi pikir, waham, obsesi, fobia, dan lain-­lain.
1.Kemiskinan Isi Pikir
Yaitu pikiran yang hanya menghasilkan sedkit informasi di karenakan ketidak jelasan, pengulangan yang kosong, atau frase yang tidak di kenal.
2.Waham atau Delusi
Yaitu satu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang keliru,berdasarkan simpulan yang keliru tentang kenyataan eksternal, tidak konsisten dengan intelegensia dan latar belakang budaya pasien,dan tidak bias di ubah lewat penalaran atau dengan jalan penyajian fakta.
Jenis- ­jenis waham:
a.Waham bizarre:
keyakinan yang keliru,mustahil dan aneh (contoh:makhluk angkasa luar menanamkan elektroda di otak manusia)
b.Waham sistematik:
keyakinan yang keliru atau keyakinan yang tergabung dengan satu tema/kejadian (contoh:orang yang di kejar-­kejar polisi atau mafia)
c.Waham nihilistik:
perasaan yang keliru bahwa diri dan lingkungannya atau dunia tidak ada atau menuju kiamat
d.Waham somatik:
keyakinan yang keliru melibatkan fungsi tubuh(contoh:yakin otaknya meleleh)
e.Waham paranoid
:termasuk di dalamnya waham kebesaran,waham kejaran/persekutorik, waham rujukan (reference), dan waham di kendalikan.
·         Waham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan, biasanya psikotiksifatnya, bahwa dirinya adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar.
·         Waham kejaran ( persekutorik ): satu delusi yang menandai seorang paranoid,yang mengira bahwa dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya, atau yang mendorong agar dia gagal dalam tindakannya. Kepercayaan ini sering di rupakan dalam bentuk komplotan yang khayali, dokter dan keluarga pasien di curigasi bersama-­sama berkomplot untuk merugikan, merusak, mencederai, atau menghancurkan dirinya.
·         Waham rujukan (delusion of reference): satu kepercayaan keliru yang meyakini bahwa tingkah laku orang lain itu pasti akan memfitnah ,membahayakan, atau akan menjahati dirinya.
·         Waham di kendalikan: keyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran, atau perasaannya di kendalikan oleh kekuatan dari luar. Termasuk di dalamnya:
1.thought with drawal:
 waham bahwa pikirannya di tarik oleh orang lain atau kekuatan lain
2.thought insertion:
waham bahwa pikirannya disisipi oleh orang lain atau kekuatan lain
3.thought broad casting:
 waham bahwa pikirannya dapat di ketahui oleh oranglain, tersiar di udara
4.thought control:
waham bahwa pikirannya di kendalikan oleh orang lain atau kekuatan lain
5.waham cemburu:
Keyakinan yang keliru yang berasal dari cemburu patologis tentang pasangan yang tidak setia
6.erotomania:
keyakinan yang keliru, biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangatmencintainya
3.Obsesi:
satu ide yang tega rmenetap dan seringkali tidak rasional, yang biasanya  di barengi satu kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, tidak dapat di hilangkan dengan usaha yang logis, berhubungan dengan kecemasan.
4.Kompulsi:
kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls, jika di tahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagai respons dari obsesi atau timbul untuk memenuhi satu aturan tertentu.
5.Fobia:
Ketakutan patologis yang persisten irasional,berlebihan,dan selalu terjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi spesifik yang mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulustersebut.
 Beberapa contohdi antaranya:
a.Fobia spesifik: ketakutan yang terbatas pada obyek atau situasi khusus (contoh takut pada laba­laba atau ular)
b.Fobia sosial: ketakutan di permalukan di depan publik seperti rasa takut untuk berbicara, tampil, ataumakan di depan umum
c.Akrofobia: ketakutan berada di tempat yang tinggi
d.Agorafobia: ketakutan berada di tempat yang terbuka
e.Klaustrofobia: ketakutan berada di tempat yang sempit
f.Ailurofobia: ketakutan pada kucing
g.Zoofobia: ketakutan pada binatang
h.Xenofobia: ketakutan pada orang asing
i.Fobia jarum: ketakutan yang berlebihan menerima suntikan
6. Gejala Gangguan Psikologis Pada Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara sadar.
Beberapa contoh gangguan persepsi:
1.Depersonalisasi:
Satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dari perasaan subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau merasakan diri sendiri (tubuhnya) sebagai tidak nyata atau khayali (asing, tidak di kenali)
2.Derealisasi:
perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing, tidak nyata
3.Ilusi:
 satu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata
4.Halusinasi:persepsi atau tanggapan palsu,
Tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata;menghayati gejala - ­gejala yang di khayalkan sebagai hal yang nyata
.           Jenis - ­jenis halusinasi:
1.    Halusinasi hipnagogik:persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika mulai jatuh tertidur, secara umum bukan tergolong fenomena patologis
2.    .halusinasi hipnapompik:persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika seseorang mulai terbangun, secara umum bukantergolong fenomena patologis
3.    halusinasi auditorik: persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang meski dapat saja berupa suara lainseperti musik,merupakan jenis
halusinasi yang paling sering di temukan pada gangguan psikiatri
3     halusinasi visual: persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa bentuk jelas (orang) atau pun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya),sering kali terjadi pada gangguan medis umum
4     .halusinasi penciuman: persepsi penghidungan keliru yang seringkali terjadi pada gangguan medis umum
5     .halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak enak sebagai gejala awal kejang, seringkali terjadi pada gangguan medis umum
6     Halusinasi taktil:persepsi perabaan keliru seperti phantom libs (sensasi
anggota tubuh teramputasi), atau formikasi (sensasi merayap di bawah kulit)
7     Halusinasi somatik:sensasi keliru yang terjadi pada atau di dalam tubuhnya, lebihsering menyangkut organ dalam (juga dikenal sebagai cenesthesic hallucination)
8     .halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek terlihat lebih kecil ( micropsia )


Klasifikasi Gejala – Gejala  Gangguan Jiwa
F 0 : gangguan mental organik atau simpatomatik
Gangguan kejiwaannya di sebabkan oleh penyakit atau gangguan fisik / kondisi medik yang secara primer atau secara sekunder (sistemik) mempengaruhi otak secara fisiologis sehingga terjadi disfungsi otak. Demensia merupakan salah satu kelainan yang paling mendapatkan perhatian. Di perlukan bukti riwayat penyakit ,pemeriksaan fisik,dan laboratorium untuk menyokong hal tersebut.
F 1 : gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
Gejala gangguan jiwa pada F1 ini di sebabkan oleh F0. Terdapat riwayat penggunaan zat psikoaktif yang secara fisiologis mempengaruhi otak dan menimbulkan gangguan mental dan perilaku. Namun tidak semua orang yang menggunakan zat psikoaktif menunjukkan gejala gangguan jiwa.
Demensia ( F00-F03) merupakan sindrom yang di sebabkan oleh penyakit pada otak yang bersifat kronis dan progresif. Kelainan yang dapat muncul dapat berupa gangguan pada fungsi korteks,termasuk memori,berpikir,orientasi, pemahaman ,kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa dan pengambilan keputusan. Kelainan tersebut biasanya di sertai detorasi dalam kontrol emosi ,kemampuan sosial ,atau motivasi.
F 2 : skizofrenia,gangguan skizotipal,gangguan waham ( dan gangguan psikotik lainnya) – (gangguan psikotik nonorganik).
Ciri khasnya adalah di singkirkannya kemunkinan F0 dan F1 ,terutama  pada dasar etiologinya. Gejala yang muncul berupa gejala psikotik ,halusinasi ,waham ,perilaku kataton ,perilaku kacau ,pembicaraan kacau ( tidak  selalu ) ,di sertai tilikan yang buruk. Namun ada pula gangguan mental dalam F2 ini yang tidak di sertai gejala psikotik,yaitu gangguan skizopital. Meskipun begitu secara genetik ,gangguan tersebut tergabung dalam keluarga skizofrenia.
F 3 : gangguan suasana perasaan (mood / afektik)
Untuk masuk ke F3 maka F0,F1,dan F3 harus di singkirkan. Gejala dasarnya berupa gangguan suasana perasaan / mood (depresi atau manik) yang umumnya berupa episodik. Kadang-kadang ditemukan juga gejala psikotik ,tetapi jangka waktunya lebih pendek dari pada episode gangguan mood yang mendasarinya.
F 4 : gangguan neurotik,gangguan somatoform,dan gangguan yang berkaitan dengan stres
F 0,F1,F2,dan F3 harus di singkirkan terlebih dahulu. Gejala dasarnya tergantung kepada kelompok pada F4 tersebut.  Pada kelompok gangguan cemas dan fobia ,gejala utama kecemasan yang bersifat kronis (misal gangguan cemas menyeluruh) atau episodik (misal panik),atau kecemasan timbul di hadapkan dengan situasi atau objek. Fobia atau bila melawan pikiran obsesif. Terdapat dua  macam stres pada kelompok gangguan yang berkaitan dengan stres,yaitu :
·        Penderita pada gangguan ini tidak bisa atau sukar mengadakan adaptasi yang di sebut sebagai gangguan penyesuaian (pada stres lazim)
·        Gangguan stres pasca trauma (pada stres yang tidak lazim)
Kelompok gangguan disosiatif (konversi) memiliki gejala utama berupa hilangnya sebagian atau menyeluruh integrasi normal antara ingatan masa lalu. Kesadaran identitas dan sensasi langsung dan kendali terhadap gerakan tubuh.
Kelompok gangguan somatoform memiliki gejala utama keluhan preokupasi dengan rasa sakit atau menderita penyakit tertentu walaupun tidak ada dasar gangguan medis /fisik yang mendasarinya. Keluhan muncul berulang walaupun terbukti tidak ada dasar medik.
F 5 :  sindrom tingkah laku yang berhubungan dengan faktor fisiologis dan faktor fisik
F 4 harus di singkirkan terlebih dahulu. Jenis-jenis yang termasuk F5 di antaranya adalah :
·        Gangguan makan
·        Gangguan tidur non organik
·        Disfungsi seksual bukan di sebabkan gangguan atau penyakit organik
·        Gangguan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas yang tidak di klasifikasikan di tempat lain (YTK).
·        Faktor psikologis yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK (yang di klasifikasikan di tempat lain)
F6 : gangguan kepribedian dan perilaku masa dewasa
F 60: gangguan kepribadian dan F61:gangguan kepribadian campuran dan lainnya di catat dalam axis II. Gangguan jiwa dalam F6 lain di masukkan dalam axis I.
Ciri khas dalam F6 adalah kesadaran pada pola perilaku yang secara klinis bermakna yang cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup yang khas dari seseorang  serta cara berhubungan dengan diri sendiri serta orang lain.
Pola ini bisa muncul sejak dini saat masa pertumbuhan maupun perkembangan sebagai hasil dari faktor genetik ,konstitusional,maupun pengalaman sosial.  Bisa juga di dapat pada masa kehidupan selanjutnya.
Jenis-jenis yang masuk dalam kriteria ini adalah :
·        Gangguan kepribadian khas
·        Gangguan kepribadian campuran lainnya
·        Gangguan kepribadian yang berlangsung lama yang tidak di sebabkan kerusakkan atau penyakit otak
·        Gangguan kebiasaan dan impuls
·        Gangguan indentitas jenis kelamin
·        Gangguan preferensi seksual
·        Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual.
·        Gangguan keperibadian dan perilaku masa dewasa lainnya
·        Orientatasi seksual tidak termasuk dalam kategori gangguan jiwa dan di cantumkan sebagai bagian dari identitas diri seseorang.
Sebenarnya gangguan F0 –F6 bisa saja terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja.
F 7 : retardasi mental
Ciri khas  F7 adalah IQ di bawah 70. Semua aspek perkembangannya terlambat atau terhenti sehingga menimbulkan disfungsi dan berawitan di bawah usia 18 tahun. Apabila seseorang dengan IQ di bawah 70 awitannya baru timbul setelah 18 tahun di sebut dimensia.
Jenis retardasi mental :
·        Ringan           : IQ 50-69
·        Sedang          : IQ 35-49
·        Berat              : IQ 20-34
·        Sangat berat: IQ di bawah 20
F 8 : gangguan perkembangan psikologis
Jenis F8 ada dua yaitu :
·        Gangguan perkembangan khas (F80-F83), ciri khasnya pada kasus murni ,IQ normal dan biasanya hanya satu aspek dari fungsi individu yang terganggu . Gejala di mulai dari masa bayi atau kanak-kanak.
·        Gangguan perkembangan pervasif,ciri khasnya adalah gangguan dasar berupa abnormalitas kulitatif dalam interaksi timbal balik dengan orang lain,sehingga pada kasus berat dapat terjadi retardasi mental. Masa awitannya dalam masa bayi atau di bawah usia 5 tahun
F 9 : gangguan perilaku dan emosional dengan awitan biasanya pada masa kanak- kanak dan remaja
Jemisnya adalah :
·        F 90 : gangguan hiperkinetik
·        F 91 : gangguan tingkah laku
·        F 92 : gangguan campuran tingkah laku dan emosi
·        F 93 : gangguan emosional dengan awitan khas pada masa kanak-kanak
·        F 94 : gangguan fungsi sosial dengan awitan khas pada masa kanak dan remaja
·        F 95 : gangguan tik,jenisnya gangguan tik motorik atau vokal kronik
·    F 98 : gangguan perilaku dan emosional dengan awitan biasanya pada masa kanak dan  remaja

Comments

Popular Posts