DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KLINIS
Nama : Edwin Munip
Nim : 201161159
Mata kuliah : Psikolgi Klinis
Fakultas : Psikologi
DEFINISI DAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KLINIS
Psikologi
klinis dapat diartikan secara sempit atau luas.
Secara
sempit : mempelajari orang-orang abnormal atau subnormal.
Tugas Utama
Psikologi Klinis adalah menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu
pemeriksaan klinis yang biasanya dilakukan di rumah sakit.
Secara luas,
: psikologi klinis adalah bidang psikologi yang membahas dan mempelajari
kesulitan-kesulitan dan rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak
memandang ia abnormal atau subnornmal.
Pengertian
Psikologi Klinis merupakan bentuk psikologi terapan
untuk menentukan kapasitas dan karakteristik tingkah laku individu dengan
menggunakan metode-metode pengukuran assessment, analisa dan observasi serta
uji fisik dan riwayat sosial agar dapat diperoleh saran dan rekomendasi
untuk membantu penyesuaian diri individu secara tepat. (American
Psychological Association: 1935).
Bidang-bidang kajian yang terkait
dengan Psikologi Klinis
1) Psikopatologi,
adalah bidang yang mempelajari patologi atau kelainan dari proses kejiwaan.
Istilah ini digunakan dalam lingkungan psikiatri. Psikopatologi sebenarnya
tidak termasuk psikologi klinis, walaupun demikian seorang psikolog klinis
harus menguasai psikopatologi untuk dapat berhasil dalam pekerjaan
diagnostiknya.
2) Psikologi Medis,
merupakan suatu penjabaran dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk
ilmu kedokteran. Tujuannya adalah untuk melengkapi pengetahuan dokter tentang
gambaran biologis manusia dengan gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi
psikis, berpikir, pengamatan, afek, sert kehidupan perasaan pada manusia
normal.pengetahuan menyeluruh tentang fungsi normal pada individu ini akan
menjadi dasar dalam mengenai kejiwaan yang terganggu.
3) Psikologi Abnormal,
istilah ini baru populer pada tahun 50-an. Nama ini diciptakan oleh
psikolog-psikolog yang ingin mengklasifikasikan keadaan yang tidak normal yang
mungkin terjadi pada individu.
4) Psikologi Konflik dan
Pato-Psikologi, kedua nama ini di usulkan untuk
menunjukkan bahwa seseorang yang membutuhkan pertolongan psikolog tidak selalu
“sakit”. Pertolongan pskolog dapat diberikan kepada mereka yang mengalami
kesulitan, misalnya konflik, ketegangan, dan sebagainya yang dapat mengganggu
keseimbangan. Kesulitan ini belum terlalu akut sehingga individu belum perlu
dikatakan “sakit”. Kadang-kadang manifestasi dari konflik merupakan tanda dari
suatu keadaan yang lebih tinggi dari normal.
5) Mental
Health dan ‘Mental Hygiene’. Istilah ini mental hygiene lebih dekat dengan
bidang kedokteran. Istilah ini banyak membahas dari segi penyembuhan. Mental
health lebih banyak membahas dari segi preventif. Mental hygiene bertugas
mempertahankan dan memelihara kesehatan mental dan mencegah terjadinya gangguan
mental. Dalam praktiknya, mental hygiene mancakup juga penyembuhan sedini
mungkin atas gangguan mental, membahas tentang bagaimana mempertahankan dan
memelihara kesehatan mental, dan mencegah terjadinya gangguan mental.
Ruang Lingkup Psikologi Klinis
Ruang lingkup psikologi klinis mencakup assesment, intervensi, dan penelitian.
1) Assesment,
merupakan proses pengumpulan informasi mengenai klien atau subyek untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai seseorang (Wiramihardja S.A.,
2004: 38). Sedangkan menurut Bern dan Nietzel (Markam, 2003) assesmen dalam
psikologi klinis, ialah pengumpulan informasi untuk digunakan sebagai dasar
bagi keputusan yang akan disampaikan oleh penilaian.
2) Intervensi, secara umum
adalah upaya untuk mengubah perilaku, pikiran, perasaan seseorang. Kendall dan
Norton Ford berpendapat bahwa intervensi klinis meliputi penggunaan
prinsip-prinsip psikologi untuk menolong orang menangani masalah-masalah dan
mengembangkan kehidupannya yang memuaskan.
3) Penelitian,
dalam psikologi klinis penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu
teori dalam praktiknya, dan untuk lebih memahami keunikan perilaku, perasaan,
dan pikiran individu klien, bukan untuk mengadakan generalisasi.tujuan dan
penekanannya adalah untuk keperluan populasi khusus, misalnya
a) mengetahui
efektivitas suatu perlakuan pada kelompok tertentu,
b) menentukan tes yang dapat meramalkan
kerentanan seseorsng terhadap serangan stroke, dan lain-lain. Metode-metode
yang digunakan ialah: metode observasi, penelitian epidemiologi, meode
korelasi, eksperimen, penelitian longitudinal, dan desain satu kasus.
Konsep
abnormalisasi
1. Abnormalitas menurut Konsepsi
Statistik
Secara
statistik suatu gejala
dinyatakan sebagai abnormal
bila menyimpang dari mayoritas. Dengan demikian seorang yang jenius sama-sama abnormalnya
dengan seorang idiot,
seorang yang jujur menjadi abnormal diantara komunitas orang
yang tidak jujur.
2. Abnormal menurut Konsepsi
Patologis
Dinyatakan
tidak normal bila terdapat
simptom-simptom klinis tertentu,
misalnya ilusi, halusinasi, obsesi,
fobia,dst. Sebaliknya individu
yang tingkah lakunya tidak
menunjukkan adanya simptom-simptom tersebut
adalah individu yang normal.
3. Abnormal menurut Konsepsi
Penyesuaian Pribadi
Seseorang
dinyatakan penyesuaiannya baik bila
yang bersangkutan mampu
menangani setiap masalah
yang dihadapinya dengan berhasil, itu
menunjukkan bahwa dirinya memiliki jiwa yang normal. Tetapi
bila dalam menghadapi maslah dirinya menunjukkan kecemasan,
kesedihan, ketakutan, dst.
yang pada akhirnya masalah
tidak terpecahkan, maka
dikatakan bahwa penyesuaian pribadinya
tidak baik, sehingga
dinyatakan jiwanya tidak normal.
4. Abnormalitas menurut Konsepsi
Sosio-kultural
Seperangkat
norma yang berfungsi sebagai
pengatur tingkah laku .Individu sebagai anggota
masyarakat dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial dan susila di mana
dia berada. Bila tingkah lakunya
menyimpang dari norma-norma
tersebut, maka dirinya dinyatakan sebagai individu yang
tidak normal.
5. Abnormalitas menurut Konsepsi
Kematangan Pribadi
Menurut konsepsi kematangan pribadi, seseorang
dinyatakan normal jiwanya bila dirinya telah menunjukkan kematangan pribadinya,
yaitu bila dirinya mampu berperilaku sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Menarik infonya trims
BalasHapushalo kak, saya juga sedang mencari artikel utk menyempurnakan tugas saya yg berkaitan dengan ruang lingkup psikologi klinis berdasarkan ahli yang mengemukakan. jika boleh saya tau pada bagian ruang lingkup itu referensinya dari mana ya??
BalasHapusterimakasih