PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI
PENYUSUNAN SKALA
PSIKOLOGI
Jenis Alat Ukur :
Skala Kebahagiaan
Langkah-Langkah Kontruksi
1. Tujuan : pengukuran ini bertujuan untuk mengukur
derajat kebahagian seseorang dimana dalam bahasa
yunani adalah eudaimonia. Eudaimonia yang di kenal dalam
psikologi dengan istilah psychological weillbeing merupakan perspektif
eudaimonik dari wellbeing mental yang berfokus pada pemfungsia psikologis dan penyadaran diri
(self-realization) dan mengukur sejauh apa seoarang individu melihat dirinya
dalam usaha-usaha pemenuhan dan pengembangan aspirasinya.
2.
Operasional
Konsep : teori Aritoteles tentang nicomachean ethics,yang menyatakan bahwa
hal tertinggi dari segala hal yang baik yang dapat di capai oleh tindakan
manusia adalah kebahagian (eudaimonia). Psychological wellbeing merupakan
perspektif eudaimonik dari wellbeing mental yang berfokus pada pemfungsia psikologis dan penyadaran diri
(self- realization) dan mengukur sejauh apa seoarang individu melihat dirinya
dalam usaha-usaha pemenuhan dan pengembangan aspirasinya,yang di lihat
berdasarkan 6 aspek (Ryff,1989),yaitu:
1)
Penerimaan individu terhadap dirinya
2)
Kemampuan individu untuk menguasai lingkungannya
3)
Kemampuan bersifat otonomi
4)
Tingkatan hubungan positif dengan orang lain
5)
Pertumbuhan pribadi
6)
Tujuan individu dalam hidupnya
Di kemukakan
oleh Tennant,dkk (2007)bahwa terdapat dua perspektif besar dalam weillbeing
mental yaitu perspektif hedonik (hedonism) dan eudaimonik ( eudaimonism).
Hedonism adalah pendekatan mengenai psychological wellbeing tentang pencapaian
kenikmatan (thompson,2006). Hedonism berfokus pada perasaan kebahagian jangka
pendek yang berlangsung di masa sekarang (Grossbaum & Bates,2002).
Pesrpektif hedonism berfokus pada pengalaman subjektif terhadap kebahagian dan
kepuasaan hidup yang di sebut oleh Ryff (2002) sebagai subjective wellbeing
eudaimonism dalah pendekatan mengenai psycholigical wellbeing tentang kejadian
hidup yang bermakna (purposeful life engagement) (Thompson,2006). Kebalikan
dengan hedonism ,eudaimonism berfokus pada jalur pemenuhan dari potensi
seseorang lewat pengusahaan
target-target jangka lama yang penting. Pemenuhan target-target jangka lama
tersebut membutuhkan uasaha,disiplin diri,dan pengorbanan (Grossbaum &
Bates,2002). Pendekatan ini berfokus pada pengembangan diri dan kejadian yang
bermakna dalam hidup (Ryff,dkk,2006). Kedua perspektif besar tersebut di
atas,merupakan dasar pembagian pandangan wellbeing seseorang. Perspektif
hedonik mendasari subjective wellbeing,sedangkan perspektif eudaimonik mendasari
pemikiran dan konsep psychological wellbeing.
3. Subjek : alat ukur ini digunakan pada
semua lapisan mayarakat namun terbatas pada usia-usia remaja dan di atasnya.
Hal ini di sebabkan karena skala dalam
penelitian ini berisikan pernyataan yang membutuhkan kemampuan dalam memahami
kata-kata dan penalaran. Sehingga pengembangan alat ukur ini dikjususkan
kriteria subjek yang telah di tentukan
sebelumnya walaupun validitas dan reliabilitas belum dilakukan .
Blue Print
No
|
Aspek
|
Aitem
|
Jumlah
|
|
positif
|
negatif
|
|||
1
|
Penerimaan diri
|
1
|
2,21
|
3
|
2
|
Hubungan positif dengan otang lain
|
3
|
4,14
|
3
|
3
|
Otonomi
|
5
|
6
|
2
|
4
|
Penguasaan lingkungan
|
7,19
|
8,9,15,20
|
6
|
5
|
Tujuan dalam hidup
|
10
|
11,16
|
3
|
6
|
Pertumbuhan pribadi
|
12,17,22
|
13,18,23
|
6
|
Jumlah
|
9
|
14
|
23
|
Skala Kebahagiaan
Berikut ini di sajikan beberapa pertanyaan mengenai diri
anda. Anda di harapkan menyatakan sikap anda terhadap isi pernyataan-pernyataan
tersebut dengan cara memilih:
STS :Bila anda SANGAT TIDAK SETUJU
TS : Bila anda
TIDAK SETUJU
TT : Bila anda
TIDAK TAHU
S : Bila anda
SETUJU
SS : Bila anda
SANGAT SETUJU
Beri tanda silang (x) hanya pada satu kotak dibawah pilihan jawaban anda untuk setiap
nomor pernyataan. Karena diharapkan jawaban sesuai dengan diri anda sendiri,maka
tidak ada jawaban yang di anggap salah
dan anda tidak perlu mencantumkan nama anda
No
|
Pernyataan
|
STS
|
TS
|
TT
|
S
|
SS
|
1
|
Saya memiliki sikap positif pada diri saya
|
|||||
2
|
Saya merasa tidak puas dengan diri saya
|
|||||
3
|
Saya memiliki hubungan hangat ,memuaskan,dan saling percaya dengan
orang lain
|
|||||
4
|
Saya tidak percaya dengan orang lain
|
|||||
5
|
Saya mampu mengambil keputusan sendiri dalam suatu hal
|
|||||
6
|
Saya tidak suka adanya evaluasi dari orang lain
|
|||||
7
|
Saya mampu memiliki konteks lingkungan yang sesuai dengan nilai-nilai
pribadi saya
|
|||||
8
|
Sayamemiliki kesulitan dalam mengatur urusan sehari-hari
|
|||||
9
|
Saya merasa bingung suatu kesempatan datang
|
|||||
10
|
Saya merasa kehidupan saat ini dan masa lalu memiliki makna
|
|||||
11
|
Saya tidak memiliki tujuan dan target saat ini
|
|||||
12
|
Saya terbuka dengan pengalaman baru
|
|||||
13
|
Saya merasa bosan dan tidak tertarik dengan kehidupan
|
|||||
14
|
Saya merasa terisolasi dan frustasi dalam hubungan-hubungn dekat
dengan orang lain (interpersonal)
|
|||||
15
|
Saya merasa takut untuk menggunakan kesempatan-kesempatan yang datang
pada saya
|
|||||
16
|
Saya tidak memiliki arah hidup
|
|||||
17
|
Saya menyadari potensi diri yang saya miliki
|
|||||
18
|
Saya tidak mampu mengembangkan sikap dan perilaku baru
|
|||||
19
|
Saya menggunakan kesempatan yang ada untuk mengembangkan diri
|
|||||
20
|
Saya kurang memiliki perasaan kontrol diri terhadap kejadian di luar
diri
|
|||||
21
|
Saya tidak melihat adanya tujuan dalam kehidupan masa lalu saya
|
|||||
22
|
Saya berusaha untuk mengembangkan potensi dengan meningkatkan
kemampuan-kemampuan yang di miliki
|
|||||
23
|
Saya tidak mengetahui potensi diri
apa yang saya miliki
|
Comments
Post a Comment