Psikologi Perkembangan Kognitif Berdasarkan Para Pakar
Psikologi Perkembangan Kognitif
Berdasarkan Para Pakar
Latar belakang
Setiap yang hidup mengalami perubahan mengikut proses pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangan adalah perubahan yang bersifap kualitatif yaitu sifat perubahan
yang tidak dapat diukur secara kuantitatif tetapi ternyata perubahan sudah terjadi
yang memperlihatkan sifat kelainan dari peringkat yang terdahulu.
Menurut Crow dan Crow ,1980 dalam Siti Farah Idayu Madi ( 2009)
perkembangan merupakan perubahan secara “kualitatif”serta cenderung ke arah
yang lebih baik dari segi pemikiran ,rohani,moral dan sosial.
Menurut Karl E
Garisson pula, perkembangan kognitif berhasil adanya tindakan yang saling
berkaitan antara perkembangan jasmani dan pembelajaran.
Menurut Resnick (1987) dan John (1997), kognitif adalah semua proses mental
yang terlibat dalam perolehan ,hasil pengetahuan,penggunaan pengetahuan dan
pegawalan proses mental. Informasi yang diberikan di padankan dan
diklasifikasikan dengan informasiyang
tersimpan dalam ingatan jangka pendek dalam jangka panjang. Informasi baru yang lebih bermakna ada pada tahap yang
tinggi ( Mohd azhar Abd.Hamid,2007).
Menurut Brunner (1966), kognitif adalah proses internal yaitu pemikiran
berbeda dengan tingkah laku dengan tingkah laku yang bisa dilihat.
PANDANGAN TOKOH DAN
PAKAR DALAM BIDANG AWAL ANAK-ANAK :
JEAN PIAGET
Jean Piaget (1869) adalah pakar biologi Switzerland dan pakar psikologi
anak - anak. Beliau banyak membuat kajian
ke atas tingkah laku anak-anak. Perkembangan kognitif
menurut beliau adalah proses yang pemahaman anak-anak mengenai dunia berubah
mengikut tahap umur dan pengalaman (Feldman,1994).
Teori-teori kognitif mencoba
menerangkan tentang peningkatan intelek dari segi kualittatif dan
kuantitatif yang terjadi waktu perkembangan (Asmawati Desa, 2004). Menurut
Piaget, anak - anak pada lingkungan umur 2 tahun hingga 7 tahun berada pada
tahap praoperasi. Mengikut Piaget, proses perkembangan kognitif anak-anak menjadi
lebih sempurna menerusi tiga asas yang terjadi
ditahap ini yaitu:
I.
Perkembangan mental anak-anak
untuk melakukan tingkah laku yang nyata seperti
mengira.-ngira
II.
Melalui latihan yang diulang-ulang, rangkaian tingkah laku dikukuhkan
dan di generalisasikan sehingga menjadi skema tingkah laku yang stabil.
III.
Hal-hal umum telah
betul-betul difahami oleh individu bagi mewujudkan sesuatu pengukuhan tingkah laku seperti gambaran mental asas tentang kemajuan dan
sesuatu objek dan sebagainya
Piaget menyatakan bahawa
operasi yang terjadi harus berazaskan
pada tiga fenomena penting yaitu pengamatan, ingatan dan bayangan. Ingatan
adalah satu proses pembinaan, pengumpulan dan pengambilan kembali memori mental mengenai peristiwa lalu.
Bayangkan pula ialah proses yang menyebabkan sensasi yang statik , \ selalunya pandangan dan pendengaran dikumpulkan di bagian mental (Asmah
Bee Mohd Noor, 2000).
Piaget telah membagikan tahap
praoperasi kepada dua sub tahap yaitu:
I.
Tahap Prokonseptual (24 tahun) dan
II.
Tahap Praoperasi (47 tahun).
Di tahap prakonseptual,anak-anak belum lagi dapat membedakan dan memahami dua atau lebih dimensi pada masa yang sama belum
dapat menyusun penerangan yang ada
dalam pemikirannya.
Kecerdasan di tahap ini selalu diuraikan sebagai
kaku ,tegang, ketidaksanggupan membuat kesimpulan dan tidak memupuk perhatian
terhadap hubungan pada peristiwa yang berbeda. Terdapat empat kandungan utama
proses kognitif dalam tahap ini yaitu : egocentrisme, konsep sebab akibat,
peningkatan peralihan bahasa, dan pembentukan identitas diri ( Asman Bee Mohd
Noor,2000)
Tahap yang paling penting di tahap ini adalah
penggunaan bahasa . Mereka menggunakan simbol dalam permainan. Contohnya :
menganggap buku sebagai mobil-mobilan yang di gerakan dia atas lantai. Dari
segi kualitatif pemikiran anak-anak masih dalam tahap rendah di bandingkan
dengan orag dewasa. Contoh pemikiran anak-anak merupakan egosentrik dimana
dunia keseluruhannya di lihat hanya dari segi perspektif mereka saja ( Asmawati
Desa ,2004)
Satu lagi kekurangan di tahap ini adalah segi
prinsip konsistensi ; yaitu pengetahuan
bahwa kuantitatif tidak berhubungan dengan susunan atau keadaan fisikal suatu
objek. Anak-anak yang tidak
memahami prinsip ini tidak akan tahu bahwa jumlah, isi pada atau panjang sesuatu objek
tidak akan berubah apabila bentuk atau
susunannya diubah. Contohnya apabila segumpal tanah liat yang di bentuk segi
tiga yang kemudiannya di ubah membentuk segi empat tanpa mengubah semaunya,
mereka mengatakan bahwa tanah liat yang berbentuk segiempat itu lebih besar
dari pada yang berbentuk segi tiga tadi (Asmawati Desa, 2004).
LEV SEMENOVICH VYGOTSKY
Seorang tokoh
yang terkenal adalah Lev Semenovich Vygotsky . beliau merupakan ahli psikologi
Rusia yang lahir pada tahun 1896 dan meninggal dunia pada usia 38 tahun pada
tahun 1934. Beliau adalah seorang
ahli psikologi Russia yang mengamalkan faham Marxist. Vygotsky pernah melayani sebagai guru Psikologi di kampung
halamannya. Penyelidikan terkenal beliau berjudul “The Psychology of
Art”. Berdasarkan penyelidikan ini,
beliau telah memperolehi Ph. D. di
dalam bidang Psikologi di Institut Psikologi Moskow.Tetapi di
sepanjang hayatnya, beliau menghadapi kesukaran untuk menerapkan teori-teori
dalam ide-ide politik Russia (Ramlah Jantan & Mahani Razali, 2004).
Menurut
vygotsky ,perkembangan kognitif individu terjadi dalam lingkungan sosiobudaya
memengaruhi pemikirannya. Kebanyakan ketrampilan kognitif anak-anak berhasil
dengan interaksi sosial anak-anak dengan orang tuanya, guru, orang dewasa, dan
rekan sebayanya. Menurut beliau juga,
bayi lahir dengan beberapa fungsi asas mental
(elementary mental functions) yaitu perhatian, sensasi, persepsi, dan memori
yang kemudiannya berubah menerusi kontek dengan budaya kepada proses mental
yang lebih rumit dikenali fungsi mental peringkat tinggi (higher mental functions) (Ramlah Jantan & Mahani Razali, 2004).
Pada peringkat
awal, kemampuan anak-anak membentuk memori dengan kendala
biologi. Namun begitu, melalui budaya anak-anak dibekalkan dengan alat
untuk membuat adaptasi dalam fungsi asas mental. Contoh : Dalam masyarakat barat untuk mengingati anak-anak dilatih untukmencatat
kegiatan harian , sementara masyarakat Orang Asli (Senoi), untuk ingat semula
jalan mengarah
kesesuatu tempat,anak-anak di dorong untuk memangkas dahan - dahan
pokok atau ikat tali pada pokok sebagai penanda sandi. Jadi,
setiap budaya memindahkan cara hidup kepada anak-anak melalui interaksi
sosial termasuk strategi membuat memori atau cara menggunakan mental untuk berfikir. Oleh sebab setiap budaya
memindahkan juga kepada anak-anak system kepercayaan dan nilai, bermakna
setiap budaya juga memasok hal yang perlu dipikirkan oleh anak-anak
Tema yang di
gunakan oleh teori vygotsky adalah perkembangan kognitif individu terjadi dalam
konteks sosial. Maka perkembangan kognitif penguasaan tugas perkembangan yang
telah tetapkan oleh budaya atau masyarakat dimana mereka tinggal.
.Menurut
Vygotsky, zona perkembangan proximal (ZOPD) ialah jarak di antara tahap perkembangan sebenarnya yang ditentukan oleh penyelesaian masalah
secara bersendiri atau tahap perkembangan potensi yang dicapai melalui
pengusaan ilmu di bawah bimbingan orang dewasa atau rekan sebaya yang
lebih trampil
Dengan menilai tahap kemampuanpelajar menguasai kemahiran secara
sendiri dan juga tahap kemampuan pelajar menguasai
ketrampilan dengan bantuan orang dewasa atau rakan sebaya yang
lebih trampil, kita dapat memahami ide
zona perkembangan proximal yang diutarakan oleh Vygotsky (Ramlah Jantan
&Mahani Razali, 2004) .Sumber : Psikologi Pendidikan
Zona ini juga
dikenali sebagai ‘zona peluang gerak
batas maksimum’ (zone of maximum response opportunity)
oleh Borich (1996). Contohnya di kalangan anak-anak yang baru mulai membaca,
andaikan anak-anak tersebut membaca kata yang terdiri dari dua suku kata yang digabungkan (kv-kv)
seperti kata ‘baba’, ‘susu’, ‘tata’, dan ‘kuku’. Dia belum boleh membaca kata yang mengandung konsonan-vokal-konsonan-vokal
-konsonan (kvkvk) seperti ‘bakul’,
‘sukar’, ‘takar’, ‘pasar’ dan lain- lainKetrampilan pada tingkat ini hanya boleh di capainya melalui bantuan orang
dewasa atau rekan sebaya yang lebih trampil .
Seterusnya dia boleh maju dan boleh pula membaca kata yang
mengandungi konsonan- vokal -konsonan- vokal- konsonan-vokal- konsonan
(kvkvkvk) seperti kata ‘belajar’, ‘melakar ’atau ‘selamat’. Jadi
zona perkembangan proximal anak-anak tersebut
berada di antara membaca kata berisi kvkv dengan kata berisi
kvkvk.
Kesimpulannya,
zona ini di satu pihak berisi ketrampilan atau kemampuan yang boleh dikuasai individu sendiri dan di
satu pihak ketrampilan yang perlu dikuasai
dengan bantuan atau bimbingan orang yang lebih trampil
‘Scaffolding’
Makna asanya ialah
kerangka besi dan kayu yang menyokong bangunan.Scaffolding adalah bantuan/ bimbingan,petunjuk,tata
cara oleh orang dewasa atau
rekan yang lebih berpengalaman dalam menguasai suatu ketrampilan / ilmu. Bantuan diberi lebih
besar di awal pembelajaran dan semakin menurun dan
akhirnya tidak langsung sebab anak-anak telah
bisa buat sendiri (Ramlah Jantan& MahaniRazali, 2004).
Menurut Vigotsky pikiran dan bahasa pada
tahap permulaan berkembang secara terpisah dan tidak saling memengaruhi , yaitu
pikiran mula-mula berkembang tanpa bahasa dan bahasa mula-mula berkembang tanpa
pikiran. Beliau menyarankan bahwa pikiran dan bahasa adalah bisa buat sendiri
secara terpisah sehingga anak-anak berumur hampir dua tahun. Ini disokong oleh
pendapat Piaget yang menyatakan anak-anak satu dan dua tahun
berada pada peringkat perkembangan kognitif mulai
memperoleh ketrampilan berbahasa. Pikiran
dan bahsa anak-anak saling berhubungan erat sejak umur dua tahun , anak-anak
mulai mengembangkan pemahaman berbahasa dan menggunakan bahasa sebagai alat
bantu dalam penalaran
Menurut Vygotsky, anak-anak menguasai suara eksternal dengan
mula menggunakan satu kata, kemudian mulai menggabungkan dua atau tiga kata dalam suaranya kemudian menggunakan ayat-ayat
yang mudah kepada unsur-unsur ayat-ayat yang kompleks. Akhirnya mereka berkata
dengan jelas menggunakan ayat-ayat tersebut. Ini bermakna anak-anak bertutur
satu bagian (perkataan) dengan
keseluruhan (ayat lengkap). Aspek semantik,anak-knak mulai dengan makna penuh kompleks, kemudian
unit-unit semantik yang terpisah aeperti makna kata dan pemikiran yang
menyeluruh unit-unit. Aspek semantik dan suara berkembang mengikuti arah yang
berlawanan. (Ramlah Jantan & Mahani Razali,2004).
Teori Piaget telah dipersetjui oleh Vygotsky tentang pemikiran anak- anak pralinguistik diperlihatkan melalui tindakan dan perlakuan, tetapi tidak setuju
dengan pernyataan Piaget tentang pemikiran dan bahasa bergabung dan
kebanyakan non social . Ini disifatkan oleh
piaget sebagai egosentrik.
Tetapi menurut
Vygotsky pula, ianya menggambarkan perubahan pralinguistik kepada lisan .Menurut
beliau ,anak-anak berbicara sendiri zaman
prasekolah terjadi dalam menyelesaikan masalah maupun mendapatkan
sesuatu tujuan yang dipikirkan penting bila anak-anak tersebut berhadapan dengan masalah
yang berat maka scenario bebicara sendiri akan terjadi secara dramatik.
Berdasarkan kajian beliau, Vygotsky berpendapat bahwa
suara egosentrik adalah satu cara menyatakan pikiran atau ingatan yang berkembang
dan cara meluapkan perasaan yangdalam. Pemerhatian beliau ke atas persamaan diantara pertuturan egosentrikoleh anak-anak prasekolah
dan pertuturan dalam proses
pemikiran sunyi anak-anak yang lebih tua dan penuturan dengan orang dewasa meyakinkan Vygotsky bahwa
Piaget telah salah tafsir kepentingan
perkataan egosentrik. Vygotsky
menyatakan bahwa persamaan dalam penggunaan pembicaraan peribadi dalam tiga golongan subjek kajiannya mendukung
amsumsi bahwa apabila pertuturan egosentrik hilang dari pandangan ,ia
tidak lenyap begitu saja tetapi menjadi ‘percakapan internal (inner speech)
(Ramlah Jantan& Mahani Razali, 2004).
ARNOLD LUCIUS GESELL (1880-1961)
Arnold Lucius Gesell (1880-1961),
dalam Ramlah Jantan & Mahani Razali (2004) pula mengatakan
bahwa baka atau keturunan merupakan penggerak utama terhadap perkembangan di mana kematangan fisikal adalah faktor utama yang
menentukan proses pembelajaran.
Menurut pandangan beliau dalam teori
kematangan Arnold Gesell, anak-anak sejak lahir hingga 5 tahun mengalami
masa perkembangan yang lancar yaitu terbagi
kepada lima tingkat mengikuti tahun.
Ø Tahun pertama semasa berumur 1 bulan, tangisan bayi adalah berbeda sesuai kehendak
Ø Semasa
umur 4 bulan mata bayi dapat bergerak mengikut objek yang dilihat.
Ø Semasa berumur
6 bulan bayi sudah dapat menggenggam objek yang mudah seperti jari ibunya.
Ø Pada usia 7
bulan kanak-kanak sudah dapat duduk dan merangkak dan pada umur 1 tahun
anak-anak dapat berdiri dengan berpaut pada objek sebagai sokongan.
Ø Setelah masuk umur 1 hingga 2 tahun anak-anak sudah dapat berjalan dengan batuan sehingga
mencapai usia 2 tahun dan mampu berjalan sendiri. Dalam usia ini anak-anak
sudah dapat memahami istilah tertentu seperti “jangan”.
Ø Pada peringkat usia 5hingga 6 tahun akan terjadi
transisi perkembangan anak
- anak yaitu keperluan untuk
bersekolah ,mengenali rekan sebaya dan modifikasi kepada
peraturan-peraturan yang nyata.
Ø Semasa umur 7 hingga 10 tahun, merupakan masa penyatuan dimana ana
– anak akan menyesuaikan diri dengan
zaman anak - anak dan penyesuaian kepada alam sekolahan
(Ramlah Jantan & Mahani Razali 2004).\
ALBERT
BANDURA
Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam
diri ( kognitif) dan lingkungan. Beliau mengemukakan pembelajaran peniruan.
Beliau menjalankan kajian bersama -bersama
Walter (1963) ke atas kesan perlakuan anak-anaapabila mereka menonton
orang dewasa memukul, mengetuk dengan tukul besi dan menumbuk sambil menjeritjerit ‘sockeroo’dalam video. Setelah menonton video
anak-anak ini di arah bermain di ruang permainan dan ada patung seperti yang ditayangkan dalam video. Setelah anak-anak tersebut melihat patung tersebut, mereka meniru aksi-aksi yang dilakukan
oleh orang yang mereka tonton dalam video(Ramlah Jantan & Mahani Razali
2004).
Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan
iaitu meniru secara langsung. Contohnya guru membuat
demostrasi cara membuat kapal terbang kertas dan pelajar meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui
sekat lakuan dan tak sekat laku. Contohnya anak-anak meniru perlakuan
bersorak dipadang, jadi perlakuan
bersorak merupakan taksekatlakuan di padang. Keadaan sebaliknya jika anak-anak bersorak di dalam kelas
semasa guru mengajar,semestinya guru akan memarahi dan
memberi tahu perlakuan yang dilakukan tidak dibenarkan
dalam keadaan tersebut, jadi perlakuan tersebut menjadi sekatlakuan dalam
situasi tersebut.
Proses peniruan yang seterusnya ialah elisitasi.
Proses ini timbul apabila seseorang melihat perubahan pada orang lain.
Contohnya seorang anak-anak melihat rakannya melukis bunga dan
timbul keinginan dalam diri anak-anak tersebut untuk melukis bunga. Oleh itu,
peniruan berlaku apabila anak-anak tersebut melihat rakanya melukis bunga
(Ramlah Jantan & Mahani Razali, 2004).
Perkembangan kognitif anak-anak mengikut pandangan pemikir islam yang terkenal
pada abad ke-14 yaitu Ibnu Khaldun
perkembangan kanak-kanak hendaklah diasuh
dari perkara yang mudah kepada perkara yang lebih susah yaitu mengikut
tingkat-tingkat dan anak-kanak hendaklah di berikan dengan contoh-contoh
yang konkrit yang boleh difahami melalui pancaindera. Menrut Ibnu
Khaldun, anak-anak hendaklah diajar atau
dibentuk dengan lemah lembut dan bukanya dengan kekerasan. Selain
itu, beliau juga mengatakan bahawa anak-anak tidak
boleh dibebankan dengan tugas-tugas yang di luar kemampuan mereka. Hal
ini akan menyebabkan anak-anak
tidak mau belajar dan mencerca pengajaran yang disampaikan
(Nadira Anis Syarina Hamidi,Nur Fatiha Azam & Nur Hazwani Hamzah2009)
ROBERT M.GAGNE
Menurut Robert
M.Gagne, dalam Suppiah Nachiappan, Ramlah Jantan &
Abd Aziz Abd Shukor (2008), teori psikologi kognitif berbeda dengan teori pembelajaran
behaviuris . Ahli-ahli rasionalis yang berpegang
kepada teori ini memandang pembelajaran sebagai satu proses pemikiran. Mereka menekankan
proses-prosesdalaman yang berlaku kepada otak manusia. Perubahan-perubahan
tingkah laku atau yang disebut
sebagai pembelajaran itu hanyalah suatu refleksi perubahandalaman. Antara ahli psikologi yang bermazhabkan
teori kognitif ini adalah Robert M.Gagne. Robert M.Gagne telah
mengemukakan delapan fasa yang
melibatkan proses pembelajaran. Fase-fase tersebut adalah
Ø fase motivasi,
Ø fase kefahaman ,
Ø fasepemerolehan ,
Ø fase penahanan,
Ø fase mengingat kembali,
Ø fase generalisasi,
Ø fase perlakuan
Ø dan fase tanggapan
(Suppiah Nachiappan,Ramlah Jantan &
Abd Aziz Abd Shukor 2008),
1) Fase motivasi.,Motivasi merupakan suatu dorongan semulajadi yang wujud dalam diri
manusia. Ia mendorong individu melakukan sesuatu bagi
mencapai sesuatutujuan tertentu yang dapat memberikan kepuasan
kepadanya. Motivasi sepertiini biasanya
menjadikan manusia maju dan berkembang Motivasi
kerapdikaitkan dengan jangkaan atau harapan tertentu. Lazimnya, motivasi akan menjadi lebih berkesan dan lebih
mudah digunakan apabila wujudnya jangkaan dan
harapan.
2) Fase kefahaman.Dalam fasa ini, individu perlu
didorong untuk memberikan perhatian kepada apa yang sedang dialami dan dipelajari. Dalam hal ini, ia harus dapat memberikan tumpuan kepada
sesuatu aspek atau peristiwa dan dapat pula memilih apa yang dilihat dan dirasainya itu secara berkesan. Untukmemastikan pemerhatiannya dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan sempurna, individu tersebut harus mempunyai kebolehan untukmendiskriminasikan persepsinya. Individu itu harus berupaya membezakansesuatu secara berkesan, walaupun yang dibezakannya hampir-hampir serupa.
3) Fase pemerolehan.Fasa pemerolehan adalah segmen yang menyimpan
segala ransangan yang telah dikodkan dalam storjangka pendekBiasanya terdapat jugarangsangan-rangsangan yang telah dikodkan, dipanjangkan ke dalam stor ingatan jangka panjang.
Kod-kod seperti itu boleh disimpan lebih lama dandikeluarkan semula pada masa hadapan apabila diperlukan.
4) Fase penahanan,Fasa penahanan adalah bagian yang berkeupayaan menerima danmenyimpansebanyakmana informasi
atau data yang diperoleh. Kita tidakbanyak mengetahui tentang stor ingatan jangka
panjang dan kemampuannyamenerima dan menyimpan maklumat. Kita tidak mengetahui had
atau batasan kemampuannya, seperti mana yang
dapat dilakukan oleh sebuah komputer. Walau bagaimanapun, kita tidak perlu bimbang tentang belajar secaraberlebihan kerana tidak pernah didengar sebelum ini stor ingatan jangkapanjang seseorang mengalami muatan yang
berlebihan
5) Fase mengingat kembali, Bahagian ini melibatkan keupayaan mencari dan mengingat
semula data-data yang telah tersimpan dalam stor ingatan jangka panjang. Pengalaman-pengalaman yang telah dikodkan boleh dikeluarkan semula melalui
sesuatu ransangan, sama ada dari luar atau dalam. Isyarat-isyarat tertentu dari
luar atau dalam itu boleh menyebabkan individu menghasilkan gerak balastertentu. Ini bermakna sebarang maklumat atau
data yang telah dikodkan dandisimpan dalam stor ingatan jangka panjang boleh
dikeluarkan pada bila-bilamasa jika keadaan mengizinkan.
6) Fasegeneralisasi,Generalisasi dalam konteks ini adalah keupayaan menggunakanpembelajaran yang tersimpan dalam stor ingatan jangka panjang untukkeadaan atau konteks yang seakan-akan serupa, atau yang boleh dipersepsikan sebagai seakan-akan sama.Dalam hal
ini, pembelajran bolehdi pindahkan daripada keadaan khusus kepada keadaan umum melalui generalisasi tersebut
7) Fase perlakuanFasa ini menggambarkan keupayaan pelajarsetelah berlakunya sesuatupembelajaran. Biasanya, kadar keupayaan belajar dan tahap pembelajaran dapat diketahui melalui tingkah laku yang dicerminkan daripada kadar pembelajaran yang diperoleh. Dengan perkataan lain, prestasi pelajardapatdiukur dengan mudah dan ini dapat dilakukan dengan pelbagai cara,umpamanya dengan menggunakan penilaian norma, criteria atau lain-laincara
pengukuran. Dengan melihat pencapaian mereka, prestasi pelajar darisegi
keberkesanan pembelajaran mereka dapat ditentukan.
8) Fase tanggapan ,tanggapan adalah pengetahuan yang menunjukkan prestasi seseorangsesudah melalui
proses pembelajaran. Maklum balas
seperti ini tidak sahajamenjadi pengukur
kepada prestasi seseorang pelajar. Tetapi juga berfungsisebagai peneguh yang menentukan darjah kepuasan yang dirasai olehindividu tersebut. Peneguhan ini penting kerana
jangkaan individu terhadapproses pembelajaran mereka dapat ditentukan
oleh hasil yang dicapai.
ROZIETA SHAARI (2006)
Mengikut pendapat Rozieta Shaari (2006) dalam jasmin 2006, pakar dalam bidang perkembangan anak
- anak dan keibubapaan, di dalam dunia anak-anak kecil (6 tahun ke bawah), berkhayal memang
merupakan sesuatu yang penting .Pada usia begini, lazimnya mereka belum lagi dapat membedakan realitas dengan
khayalan. Keupayaan berkhayal ini membolehkan
mereka membina kreativitas mereka. Di sinilah cerita-cerita dongeng
dan khayalan menjadi sesuatu yang penting bagi mereka.
Amat menyedihkan jika ibu bapa menghalang anak-anak merekadaripada
berkhayal. Mereka sering mengaitkan kelakuan berkhayal ini sebagai
suatuaktiviti sia-sia.Melalui cerita-cerita, kanak-kanak belajar tentang
kemahiran berfikir.
Mereka juga belajar menyelami perasaan watak-watak di dalam cerita itu.
Contohnya cerita Cinderella mengajar
anak-anak tentang keburukan berkelakuan sombong dan
angkuh seperti kakak dan ibu tiri
Cinderella Mereka juga dapat melihatkemuliaan hati Cinderella
memaafkan orang yang telah menyiksanya Ibu bapak yang bijak menggunakan pengajaran di dalam cerita-cerita
sebegini membantu membentuk nilai murni di dalam diri
seseorang anak-anak. Ini menambah kemahiran
EQ (Emotional Quotient ) mereka .
Jika pada usia 8 tahun ke atas,seseorang anak-anak
masih tidak biasa dibacakan cerita atau mendengar cerita dari ibu bapa atau penjaga mereka, maka kita
akan mendapati bahawa terdapat kekurangan
pada daya berfikir mereka. Ya, walaupun nampak remeh, sebenarnya cerita-cerita yang didengar
oleh seseorang anak-anak membantu merangsang daya berfikir mereka. Mereka akan bertanya itu dan ini. Mereka akan bertanyamaknab perkataan-perkataan yang tidak difahami oleh mereka.Ini menambah
perbendaharaan kata mereka. Tidak mudah menunggu sehingga memasuki
sekolah,baru mereka belajar tentang perbendaharaan kata
(Jasmin 2006).
DR ANNAH REBECCA P VALMORES
Perundingan Pembangunan Perlakuan
Pediatrik, Universiti Xavier, Filipina, Dr Annah Rebecca P Valmores
dalam Perati ( 2007), mengatakan anak-anak mengalami perkembangan paling pesat
dalam tiga tahun pertama kehidupan mereka. Pada usia tiga tahun, hampir 90
peratus otak anak-anak terbentuk dan ini sebabnya mereka perlu diberi
pendidikan seawal mungkin. peneliti percaya otak anak-anak mempunyai paling
banyak rangsangan pada usia dua tahun dan jumlah ini kekal hingga umur
mereka mencapai 10 atau 11 tahun. Kajian itu menguatkanlagi keyakinan
penyelidik bahawa kanak-kanak mempunyai potensi paling besar untuk
belajar banyak perkara pada awal kehidupan.Menurut Dr Annah Rebecca P Valmores
, secara umumnya bentukperkembangan kanak-kanak boleh dibahagikan kepada
beberapa kategori.Walaupun penguasaan kemahiran bayi berlaku pada
kadar berbeza, ibu bapa tidakperlu terlalu risau selagi ia masih dalam
tempoh normal. Namun, ramai ibu bapa danpenjaga tidak sedar sikap memanjakan
anak atau memberi terlalu banyak bantuanboleh melengahkan proses
perkembangan bayi. Bantuan yang diberikan sebagaitanda kasih sayang
itu sebenarnya boleh menyekat peluang kanak-kanak untukmencuba
atau meneroka sendiri dunia baru mereka (Perati 2007).
Antara contoh bantuan paling lazim
ialah menyuapkan makanan atau membantu mereka mengambil barang, sedangkan pada umur tertentu merekamampu melakukannya sendiri. Pada umur ini, tentu saja ibu bapa tidak bolehmengharapkan mereka makan dengan tertib. Jika
dibiarkan makan sendiri, pastilebih banyak makanan jatuh ke lantai
daripada masuk ke mulut. Ketidaksanggupanibu
bapa mengemas dan membersihkan ruang makan menjadi halangankepadaproses pembelajaran serta perkembangan pergerakan anak. Malah, penggunaanalat
bantuan berjalan beroda (walker) sebenarnya juga tidak baik untuk
kanak-kanak.Ia tidak mempunyai banyak manfaat, malah boleh melewatkan proses anak
belajar berjalan.
Persatuan Pediatrik Amerika juga
mengesahkan ia tidak bermanfaat serta berbahaya.Selain itu, Dr Annah Rebecca
P Valmores mengatakan bayi juga tidak ada kemampuan mengontrol emosi mereka, tetapi ia boleh
diajar. Apabila bayi menangis, itu tandanya mereka perlukan bantuan anda
dan sentuhan boleh menenangkan perasaan atau ketidak selesaian
dialami (Perati 2007).Banyak kajian mendapati bayi berasa lebih tenteram
jika diperdengarkan alunan musik, terutama susunan musik kompleks seperti
lagu klasik.
Malah,peneliti mendapati anak-anak yang
belajar musik mempunyai keupayaan lebihbaik untuk mempelajari
matematik.Bagaimanapun, Dr Velmores tidak menyarankan ibu bapa mengungkapkan
anak kepada musik kartun, terutama jika ia mempunyai
unsur keganasan. Malah, waktu menonton televisi (terutama rancangan kartun)
perlu dihadirkan dua jam sehari saja
. Ini karena anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi
dapat menunjukkan perlakuan
hiperaktif dan mempunyai daya tumpuan pendek (Perati 2007).
WILLS (1965)
Manakala dalam
perkembangan kognitif anak-anak buta, Wills (1965) memberikan pendapat dengan
menyertakan tujuh contoh untuk menjelaskan berkenaan dengan masalah yang
wujud dari perspektif psikoanaltik. Diantaranya ialah, anak-anak cacat
penglihatan mempunyai lebih kebimbangan mengenai fantasi dan sukar membedakan
fantasi dan keadaan realiti, sukar untuk mengumpul dan membandingkan
pengalaman yang berbeda tentang sesuatu situasi atau kejadian, lemah dalam
memenuhi konsep yang secukupnya, mencari arah atau penyebab dipandu gema, perlu
mengambil masa yang panjang untuk memahami objek dengan mengaitkannya dengan
anggota badan mereka, bersifat animism, dan lebih gemar melahirkan perasaan
kepada objek-objek yang inanimate. Pendapat inidisokong oleh Slavin
(2003) yang mengutarakan perihal psikologi kanak-kanak yangmempunyai
perkaitan dengan tahap perkembangan kognitif kanak-kanak cacatpenglihatan
(Md.Khairul 2008).
Wilhelm Wundt
Wilhelm Wundt dilahirkan pada tahun 1832
di Neckarau, Baden, Jerman, dari keluarga intelektual. Ia menamatkan studi
kesarjanaannya dan memperoleh gelar doktor di bidang kedokteran dan tertarik
pada riset-riset fisiologis. Ia melakukan penelitian di bidang psikofisik
bersama-sama dengan Johannes Mueller an Hermann von Helmholtz. Karya utamanya
pada masa masa ini adalah Grundzuege der Physiologischen Psychologie
(Principles of physiological psychology) pada tahun 1873-1874. Ia meninggal
pada tahun 1920.
Wundt memperoleh posisi sebagai professor dan mengajar di Universitas Leipzig dimana ia mendirikan Psychological Institute. Laboratorium psikologi didirikan pada tahun 1879, menandai berdirinya psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu ilmiah. Di awal berdirinya laboratorium ini, Wundt membiayainya dari kantongnya sendiri sebagai sebuah usaha privat. Setelah tahun 1885, lab ini baru diakui oleh universitas dan secara resmi didanai oleh universitas. Laboratorium ini berkembang dengan pesat sebelum akhirnya gedungnya hancur dalam Perang Dunia 2.
Pada awalnya, Wundt menggolongkan bahwa mind mencakup proses-proses ketidaksadaran / unconciousness (sebagai karakteristik dari soul). Metode eksperimen adalah jalan untuk membawa penelitian tentang mind dari level kesadaran (consciousness) kepada proses-proses yang tidak sadar. Dengan kata lain, metode eksperimen adalah cara untuk membawa mind ke dalam batas-batas ruang lingkup natural science yang obyektif dan empiris.
Dalam perkembangannya, Wundt mengakui bahwa metode eksperimental dalam psikologi fisiologi sangat kuat untuk menggali elemen-elemen soul yang mendasar (misalnya persepsi, emosi, dll). Namun di atas fenomena-fenomena mendasar ini masih ada proses-proses mental yang lebih tinggi (higher mental process) yang mengintegrasikan fenomena dasar tersebut. Higher mental process ini muncul dalam bentuk kreativitas mental dan menjadi kekuatan sebuah peradaban dan bersifat abadi, yaitu : bahasa, mitos, custom, budaya.
Pada tahap ini Wundt membatasi fungsi soul hanya pada tahap kesadaran. Proses-proses ketidaksadaran tidak lagi menjadi fokus dari study of the mind. Fokus studi Wundt dapat dilihat melalui dua karya besarnya, Principles of Physiological Psychology dan Voelkerpsychologie. Principles of Physiological Psychology, dalam karyanya ini Wundt memfokuskan pada hasil-hasil eksperimennya tentang ingatan, emosi, dan abnormalitas kesadaran.
Hasil eksperimen tentang ingatan akan simple ideas menghasilkan jumlah ide sederhana yang dapat disimpan dalam ingatan manusia (mind), fakta bahwa ide yang bermakna akan lebih diingat daripada yang muncul secara random, serta karakteristik dari kesadaran manusia yang bersifat selektif. Konsep penting yang muncul adalah apperception, suatu bentuk operasi mental yang mensintesakan elemen mental menjadi satu kesatuan utuh, juga berpengaruh dalam proses mental tinggi seperti analisis dan judgement.
KESIMPULAN
Perkembangan adalah sesuatu aspek perubahan yang dialami oleh individudan bersifat kualitatif tetapi jelas berubah melalui peredaran masaPerubahantingkah laku berlaku dalam keadaan yang berterusan dan menerusi peringkat-peringkat
kematangan yang tertentu.
Peringkat-peringkat perkembangan membawa perubahan
yang menuju ke arah tertentu serta di prediksi .Perkembangan juga turut
dipengaruhi oleh baka dan juga lingkungan. Baka menetukan batas perkembangan manakala persekitaran
akan membantu individu mencapai perkembangan yang optimum.
Perkembanganadalah satu bahagian yang saling berhubung antara satu
sama lain yaitu wujud pertalian yang nyata antara perkembangan jasmani dan
kognitif manusia. Corak perkembangan berbeda-beda dimana
semua anak- anak mencapai titik yang sama
pada umur yang sama.Perkembangan berlaku mengikut peringkat
iaitu peringkat belum lahir, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa
dan seterusnya.
Comments
Post a Comment